Kamis, Desember 10, 2009

Belajar Mengajar

Dikabarkan dari sebuah kelas ketika seorang dosen tengah berada di kelas. Teori mengatakan bahwa inti dari sebuah public speaking terletak pada pembukaan, yakni lima menit pertama dari keseluruhan presentasi. Setelah lima menit pertama ini pendengar biasanya terbagi dalam dua kondisi. Semakin ingin mendengar atau malah semakin ingin pergi, tergantung bagaimana kita menarik audiens tadi. Dan hal Ini tidak menutup kemungkinan untuk diterapkan pada kuliah di kelas yang notabene presentasi juga.

Sungguh sayang, banyak dosen yang tidak memperhatikan hal ini. Mereka merasa bahwa seni berbicara dan mengundang audiens hanya cocok untuk acara-acara entertainment murahan. Dus, tidak pernah ada yang memberikan motivasi pra kuliah yang sesungguhnya sangat penting. Namun dosen dengan kualitas pembicaraan yang enak, good looking dan pengertian tentunya bukan tidak ada lagi.

Seorang dosen membuka pintu kelas, meletakkan tas dan laptopnya kemudian berdiri tegak di depan kelas.

“Masih pagi, dan sangat tidak pantas untuk mengantuk pada pagi hari ini,” Begitulah, dosen tadi membuka pertemuan pagi itu seraya tersenyum pada peserta kuliah.

“Silakan dipersiapkan kuliah untuk pagi hari ini. Well.. kita akan mencoba berdiskusi tentang bla..bla..bla” lanjutnya kemudian.

“Kaitannya dengan apa yang kita bahas kemarin, sebetulnya ini adalah sebuah elaborasi alias perpanjangan dan penjabaran. Jadi, sangat baik apabila kalian telah mempelajari dan paham dengan benar apa yang saya sampaikan sebelumnya” katanya memberikan pengantar.

“Saya mengundang barangkali ada yang perlu didiskusikan mengenai materi sebelumnya, dan kita tidak akan maju sebelum semuanya paham dan mengerti benar.” ia berusaha mengingatkan dengan mengundang pertanyaan.

Tapi, tidak ada respon…

“Ada?” sahutnya sekali lagi.

Kembali tidak ada respon.

“Ok, kalau begitu saya lanjutkan saja. Jadi intinya ketika kita sudah bla..bla..bla.. maka akhirnya ada variabel yang dinamakan anu. Dengan sedikit transformasi kita ubah anu ini menjadi itu. Terapkan persamaan sekian-sekian, kemudian kita coba buktikan dengan teorema bla..bla..bla.. Hasilnya kita dapatkan hipotesa yang sesuai..” terang dosen tersebut panjang lebar.

“Dari penelitian yang saya lakukan, anu tadi ternyata memiliki karakteristik begini begitu. Sehingga untuk menerapkannya dibutuhkan tambahan faktor x yang bisa kita dapatkan di ini itu..”

“Dan kita harus..”

“Cukup!! sangat bagus” sebuah suara mendadak menginterupsi.

“Baiklah Pak Anwar Anda bisa mulai mengajar minggu ini, untuk administrasi bisa diselesaikan di rektorat.” lanjutnya kemudian.

“Bagaimana menurut Bapak yang tadi saya praktikkan..” tanya Pak Anwar.

“Yah, bercitarasa dan ideal.. namun saya ragu hal tersebut bisa dilaksanakan se-ideal mungkin.” jawab suara tersebut seraya menggeleng.

“Anda baru pulang dari luar negeri, dan saya pikir perlu pembiasaan dengan kondisi di sini.” lanjutnya.

Pak Anwar mengernyitkan dahi. Berpikir sebentar.

“Oh saya mengerti dengan maksud Bapak. Sebenarnya apa yang saya lakukan tadi hanyalah standar pembawaan yang harus ditaati oleh setiap dosen di kampus saya dulu.” katanya.

“Well, tidak ada salahnya untuk dicoba Pak Anwar.”[]

0 komentar:

 
taufik personal insight Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template